Audiensi Animal Friends Jogja Bersama DPRD Bantul

Bantul, 3 Januari 2025 – Komisi B DPRD Kabupaten Bantul telah menggelar audiensi bersama Animal Friends Jogja (AFJ) untuk membahas program advokasi kesejahteraan hewan ternak khususnya unggas melalui pendekatan Cage-Free atau Bebas Sangkar. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Komisi B dan dihadiri oleh Ketua Komisi B, Arif Haryanto, anggota Komisi B, Heru Sudibyo, H. Yasmuri, dan Salsha Aurelia Daninsky. Audiensi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Animal Friends Jogja dan perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul. Pertemuan ini dimulai dengan perwakilan dari Animal Friends Jogja memaparkan berbagai macam program yang telah mereka jalani seperti edukasi, sterilisasi, adopsi, dan kampanye. 

 

Fokus utama dalam pertemuan ini adalah penerapan peternakan berbasis Cage-Free atau Bebas Sangkar yang bertujuan menjunjung hak-hak hewan ternak untuk bebas dari rasa lapar, haus, ketidaknyamanan, sakit, serta mampu mengekspresikan perilaku alaminya. Peternakan di wilayah Bantul masih banyak yang menggunakan peternakan berbasis kandang baterai yang dapat merugikan kesejahteraan hewan ternak. Peternakan berbasis kandang baterai dinilai merugikan karena kandang yang kecil tetapi jumlah hewannya melebihi kapasitas kandang tersebut, sehingga menyebabkan hewan ternak sakit dan akhirnya menjadi bangkai yang dapat menimbulkan sarang penyakit. Menurut data yang telah diambil oleh AFJ, terdapat 15 peternakan di wilayah Yogyakarta yang telah beralih menggunakan peternakan berbasis bebas sangkar seperti sistem postal. Animal Friends Jogja juga menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan, akademisi, dan pemerintah untuk mendukung program ini.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul Arif Haryanto menyatakan bahwa sangat penting untuk menyeimbangkan kesejahteraan rakyat dan kesejahteraan hewan. Ia mengakui bahwa pelatihan untuk peternak masih menggunakan cara yang konvensional yaitu kandang baterai, sehingga diperlukan penyesuaian regulasi dan monitoring yang lebih fleksibel.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Novriyeni menjelaskan bahwa pelatihan dan sosialisasi ke depannya akan memasukkan isu kesejahteraan hewan ternak melalui Cage-Free atau Bebas Sangkar ke dalam agenda pelatihan. Anggota-anggota Komisi B setuju dengan dilakukannya monitoring terhadap kesejahteraan hewan ternak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan menyarankan agar edukasi dilakukan melalui media sosial seperti Tiktok dan Instagram agar menjangkau audiens yang lebih luas. Perlu kolaborasi erat antara pemerintah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, peternak, serta organisasi seperti Animal Friends Jogja untuk mendorong transisi menuju peternakan bebas sangkar. (PCD, 2025)