Gandeng Komunitas InterAksi, Wakil Ketua DPRD Bantul Dorong Literasi Politik Pelajar Lewat Program Youth Parliamentary D.I.Y 2025

BANTUL — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Agung Laksmono, menerima audiensi Komunitas InterAksi dalam kegiatan bertajuk Youth Parliamentary D.I.Y 2025 - Kabupaten Bantul yang diselenggarakan pada Sabtu (1/11) lalu di Gedung DPRD Kabupaten Bantul. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa SMA dari berbagai sekolah di Kabupaten Bantul yang antusias mengikuti simulasi parlemen sebagai bagian dari pendidikan politik bagi generasi muda.

 

Program Youth Parliamentary D.I.Y 2025 merupakan inisiatif dari Komunitas InterAksi, sebuah start-up yang dibentuk oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM). Program ini dirancang sebagai wadah edukatif dan aspiratif bagi pelajar untuk memahami secara langsung proses legislasi, perdebatan, dan pengambilan keputusan di lembaga perwakilan rakyat.

 

Ketua Pelaksana kegiatan, Sayid Fathin Aflah, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi politik di kalangan pelajar, sekaligus menumbuhkan kesadaran berpolitik secara positif dan berkeadaban.

 

Kami menginisiasi Youth Parliamentary D.I.Y 2025 ini sebagai wujud kesadaran dan keinginan untuk meningkatkan literasi politik, terutama bagi pelajar di DIY yang merupakan calon generasi emas dan calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan,” ujarnya.

 

 

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis bagi peserta untuk merasakan langsung suasana kerja parlemen melalui simulasi sidang dan perumusan kebijakan.

 

“Melalui simulasi parlemen, para siswa belajar berargumen, berdiskusi secara demokratis, dan memahami bahwa politik adalah ruang pengabdian untuk memperjuangkan keadilan sosial,” tambahnya. 

 

Berbeda dari seminar pada umumnya, Youth Parliamentary menggunakan konsep simulasi dua kamar, yaitu Eksekutif (Presiden, Wakil Presiden, dan para Menteri) serta Legislatif (yang terdiri dari fraksi-fraksi simulatif seperti Fraksi Mandela, Fraksi Gandhi, Fraksi Napoleon, dan Fraksi Kennedy). Peserta berperan langsung dalam seluruh proses persidangan, mulai dari pembacaan Rancangan Undang-Undang (RUU), penyampaian pandangan fraksi, hingga proses voting dan pengesahan.

 

Beberapa RUU simulatif yang dibahas di antaranya RUU tentang Penghapusan Pekerjaan Rumah (PR), RUU tentang Pengaturan Subsidi BBM, dan RUU tentang Pembangunan Kereta Cepat Pulau Jawa. Melalui contoh RUU tersebut, peserta diajak memahami dinamika kerja parlemen secara konkret mulai dari pembacaan, perdebatan, hingga pengambilan keputusan, sehingga mereka dapat merasakan langsung bagaimana mekanisme legislasi berjalan secara demokratis dan kolektif.

 

 

Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantul Agung Laksmono S.Si., M.Sc., M.Ling. menyampaikan apresiasi atas inisiatif Komunitas InterAksi yang telah mengajak pelajar untuk belajar langsung mengenai proses politik dan keparlemenan.

 

Memahami situasi politik itu penting, karena di parlemen inilah proses pengambilan keputusan dijalankan secara nyata. Yang terpenting, para pelajar dapat memahami dinamika kerja lembaga legislatif dan bagaimana mekanisme politik berjalan secara sehat dan demokratis,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan seperti Youth Parliamentary dapat memberikan manfaat luas bagi peserta sekaligus menjadi contoh praktik pendidikan politik yang interaktif dan menyenangkan.

 

Mudah-mudahan kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua dan bisa terus berkelanjutan, sehingga semakin banyak pelajar yang memahami peran penting parlemen dalam kehidupan berbangsa,” tambahnya.

 

Melalui kegiatan ini, DPRD Kabupaten Bantul menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi politik bagi pelajar di wilayahnya. Program Youth Parliamentary D.I.Y 2025 diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang memahami bahwa politik bukan semata perebutan kekuasaan, melainkan sarana untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab. (DF)