Komisi B DPRD Kabupaten Bantul telah menggelar audiensi Bersama Badan Pengurus Cabang HIPMI Kabupaten Bantul pada selasa (29/07) lalu. Audiensi ini bertujuan untuk menjalin kolaborasi dengan DPRD Bantul. Pertemuan dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi B dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B, Arif Haryanto, S.Si., didampingi wakil ketua, Edy Prabowo, S.E., beserta anggota Komisi B, Heru Sudibyo, S.Sos MM., Salsha Aurelia Daninsky, S.H., dan Jumirin. Dari pihak HIPMI, hadir jajaran pengurus serta perwakilan anggota yang membawa semangat kolaborasi dan gagasan untuk kemajuan perekonomian daerah. Acara diawali dengan pemaparan visi, misi, dan program kerja HIPMI Bantul oleh Aryo Mahendra selaku perwakilan pengurus. Dalam pemaparannya, Aryo menyampaikan komitmen HIPMI untuk terus mendorong lahirnya wirausaha muda, meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan DPRD.

Tanggapan pertama disampaikan oleh perwakilan Dinas Nakertrans Kabupaten Bantul, Mujahid Amruddin, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif HIPMI dalam memperkuat peran pemuda di dunia usaha. Ia menyoroti fenomena tingginya tingkat keluar-masuk tenaga kerja muda di perusahaan-perusahaan yang menjadi tantangan tersendiri. “Kami kerap menerima keluhan dari perusahaan mengenai banyaknya pemuda yang bekerja hanya sebentar, lalu keluar, istilahnya ‘jelehan’. Fenomena ini menarik untuk didiskusikan bersama HIPMI agar kita dapat memberi motivasi dan pendampingan, sehingga pemuda Bantul bisa lebih siap menyesuaikan diri di dunia kerja,” Ungkapnya.
Mujahid menambahkan bahwa Nakertrans memiliki tiga bidang yang selaras dengan program HIPMI, khususnya bidang pelatihan dan produktivitas. Pada tahun 2025, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan 64 UMKM untuk mengukur produktivitas sekaligus mengadakan pelatihan. Selain itu, Nakertrans juga bekerja sama dengan lima LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di Bantul untuk menyelenggarakan pelatihan digital marketing, menjahit, pelatihan barista, dan juga satpam. Melalui Balai Latihan Kerja (BLK), mereka juga menyiapkan program sertifikasi kompetensi yang diharapkan dapat melahirkan wirausahawan baru.

Dukungan juga datang dari Tutik, perwakilan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul. Ia menyebutkan bahwa misi dinas adalah mewujudkan transformasi ekonomi berbasis sumber daya lokal melalui investasi yang mampu meningkatkan nilai tambah. Tutik menjelaskan bahwa ada sejumlah bidang yang bisa dikolaborasikan bersama HIPMI. Pada bidang koperasi, misalnya, dinas berfokus pada pendirian, pembinaan, serta peningkatan kualitas koperasi agar mampu berperan lebih besar dalam perekonomian lokal. Di bidang industri, program yang dijalankan mencakup fasilitasi sertifikasi halal dan berbagai bentuk pendampingan lain yang dibutuhkan pelaku industri kecil dan menengah. Selain itu, pada bidang usaha mikro, dinas berupaya menumbuhkan serta memperkuat kapasitas UMKM melalui berbagai program pemberdayaan. Sementara di bidang pengembangan perdagangan, terdapat kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan pemasaran produk, penguatan kemitraan, serta penyelenggaraan bootcamp yang ditujukan untuk memperluas jaringan dan pengetahuan pelaku usaha. Tak kalah penting, bidang sarana perdagangan juga menjadi perhatian dengan program-program peningkatan kualitas perdagangan.
Edy Prabowo menilai ada beberapa program HIPMI yang beririsan dengan program pemerintah daerah. Namun, ia menyoroti adanya kendala regulasi yang membatasi OPD dalam memberikan bantuan langsung berupa dana kepada pengusaha.

Sementara itu, anggota Komisi B Salsha Aurelia Daninsky menekankan pentingnya optimalisasi anggaran DPRD yang dapat diarahkan untuk program pelatihan.
“Yang paling memungkinkan untuk bisa dikolaborasikan dengan HIPMI yaitu kami memiliki anggaran setiap tahunnya. Kami Mengalokasikan anggarannya ke pelatihan dan pelatihan tersebut harus mengikuti buku pokir. Saya melihat satu ide untuk program pokir, yaitu pelatihan pendampingan pelaku usaha. Misalnya melalui digitalisasi. Dengan begitu, anggaran dewan dapat bersinergi dengan program HIPMI.” Ujarnya.

Audiensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama lintas sektor dalam membangun ekonomi lokal di Kabupaten Bantul. Melalui kolaborasi antara HIPMI, DPRD, serta perangkat daerah, diharapkan lahir berbagai program nyata yang tidak hanya meningkatkan kapasitas wirausaha muda, tetapi juga memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bantul. (RRA)