Peringatan hari jadi bantul yang ke 192 ini dilaksanakan dilapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis 20 Juli 2023. Upacara ini sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun, dan upacara kali ini mengusung tema “Nyawiji Mbangun Nagari, Resik Lingkungane, Sehat Lan Makmur Wargane”. Upacara ini dilaksanakan untuk memperingatinya hari jadi kabupaten bantul ke-192 yang sekaligus merayakan kesuksesan kabupaten Bantul dalam satu tahun terakhir dalam membangun dan menjadi kabupaten yang menjadi tempat bernaung bagi masyarakatnya. Upacara ini juga diikuti oleh anggota dewan DPRD bantul sebagai bentuk apresiasi dan keikutsertaan dalam memperingati hari jadi bantul yang ke -192. Upacara ini keberadaan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bertindak sebagai insptektur upacara.
Peringatan hari jadi bantul ini diikuti oleh seluruh lapisan pemerintahan yang ada di kabupaten Bantul, dengan pakaian adat surjan khas yogyakarta. Rangkaian acara semakin terlihat khidmat dan sakral, kesan tersebut didapat dengan terlihatnya antusiasme hadirin yang mengikuti rangkaian acara dari waktu dimulainya upacara. Prosesi upacara tersebut dilaksanakan menggunakan bahasa Jawa. Dihadiri oleh perwakilan dari tiap - tiap Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ), kapanewon atau kecamatan dan Kalurahan se kabupaten Bantul, selain itu upacara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY. Masing-masing Wilayah pemerintahan yang dibawah kabupaten Bantul menghadiri acara ini dengan pakaian surjan/busana jawa gagrak ngayogyakarta, keberagaman warna dan ciri khas menjadi pembangun suasana yang meriah.
DPRD Bantul ikut memperingati hari tersebut dengan ikut serta menghadiri upacara dilapangan trirenggo tersebut. Tidak hanya sebagian anggota namun seluruh anggota DPRD hadir dalam upacara yang bernuansa jawa ini. Dengan berpakaian nuansa jawa tersebut, menambah rasa kebudayaan dan kemeriahan dalam upacara tersebut. Perlu diketahui bahwasannya DPRD Bantul, sebagai bentuk antusiasmenya menyambut hari jadi kabupaten bantul, seminggu sebelumnya DPRD Bantul telah melaksanakan lomba internal di Lingkungan DPRD Bantul untuk memperingati Hari jadi Bantul ke-192. Terdapat beberapa lomba yang diadakan di DPRD Bantul , diantaranya adalah lomba Voli Plastik, Gobaksodor, Tarik Tambang dan Tenis meja. Lomba ini diikuti oleh Pimpinan dan Anggota DPRD, Jajaran Sekretariat DPRD, dan Forum Pawarta Bantul. Lomba tersebut diadakan di lapangan yang berada diutara gedung DPRD Bantul, meski begitu lomba ini berjalan dengan meriah dan dapat mempererat hubungan silaturahmi antar individu di DPRD Bantul.
Upacara dimulai pada pukul 09:00 WIB dengan di iringi musik paduan suara dari Harmoni Projotamansari sebagai paduan suara kebanggaan kabupaten Bantul. Kemudian diikuti dengan masuknya iringan rombongan bupati bantul ke area lapangan upacara dari rumah dinas bupati. Dalam pidatonya, bupati bantul menyampaikan bahwasannya sesuai dengan tema hari jadi kali ini pemerintah kabupaten bantul sedang memprioritaskan terkait pembangunan di berbagai sektor yang ada di Kabupaten bantul. Berkenaan dengan hal ini pemkab bantul juga sedang mengupayakan adanya bantul bersih dengan berbagai permasalahan seperti stunting, sampah dan masalah lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat Bantul.
Salah satu rangkaian acaranya adalah kirap iringan Prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Abdi Dalem. Tidak lupa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk kesadaran bahwa kabupaten bantul merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upacara tersebut juga diisi dengan kirab pusaka Kyai Agnya Murni, penyerahan nawala bupati kepada Sekda DIY hingga pengumuman dan penyerahan hadiah dari Bantul Innovation Award 2022.
Sebagai penutup dari rangkaian upacara ini telah disuguhkan tari kolosal yang bertema “Hangukuhi Jatining Diri”. Tarian yang megah ini melibatkan 192 penari yang sesuai dengan angka hari jadi kabupaten Bantul yang ke-192. Tarian ini diawali dengan tokoh yang berperan sebagai Gadjah Mada yang melantangkan Sumpah Palapa sembari mengangkat kerisnya dengan diiringi derap langkah ratusan penari yang muncul sesuai lakonnya. Ditengah-tengah tarian juga muncul salah seorang ratu majapahit yang berhasil mempersatukan nusantara, ialah Tribhuwana Tunggadewi yang dihiasi dengan bentangan kain emas sebagai simbol kemakmuran kerajaan majapahit. Alur cerita dan tema tari kolosal yang diangkat kali ini selaras dengan tema yang diusung pada hari jadin ke-192 kabupaten Bantul. Pengambilan tema ini dipilih dengan alasan agar masyarakat Bantul dapat bersinergi, fokus dan bersatu menghadapi tantangan yang ada di kabupaten Bantul. Hubungan antara tarian dan tema yang diambil sebagai fokus hari jadi kabupaten bantul ini menggambarkan kabupaten bantul sebagai bagian dari NKRI yang bersatu untuk menyejahterakan kabupaten Bantul. (Fano)
